NAMA :MUHAMMAD AKBAR TAJUDDIN
KELAS :2TB05
NPM :23317852
DOSEN :WESTI ANNITA SARI
MATA KULIAH :ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN#
PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Pengertian Arsitektur
Lingkungan secara umum:
Arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan dengan perencanaan tata kota, landscape planning, urban design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik sumber daya alam, yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan. Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan arsitektur hijau (green architectur) karena sama – sama berhubungan dengan sumber daya alam.
KONSEP
ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN
Arsitektur berwawasan lingkungan merupakan pembangunan berwawasan
lingkungan yang memanfaatkan segala potensi yang ada di sekitar lingkungan
tersebut, namun masih dalam batasan yang juga memerhatikan lingkungan sekitar
agar tidak rusak dan tetap terjaga keseimbangannya.
Arsitektur
berwawasan lingkungan didasari karena mulainy rusak ekosistem yang ada di bumi
sebagai akibat berbagai pambangunan yang tidak memerhatikan lingkungan alam dan
sekitarnya. Sebagai akibat inilah muncul global warming, banjir, dan masih
banyak lagi.
CARA
MEMBANGUN HEMAT ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN
·
Orientasi bangunan yang harus diperhatikan, arah wajah bangunan yang mengarah
ke Timur-Barat, Selatan-Utara, agar mendapatkan cahaya matahari yang tepat
serta sirkulasi yang baik.
·
Menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
·
Meminimalkan penggunaan sumber daya tak terbaharui, dan beralih ke penggunaan
sumber daya terbaharaui.
· Dengan
menggunakan pengolahan limbah-limbah dan dapat dimanfaatkan. Menggunakan sistem
daur ulang.
ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN LINGKUNGAN
Lngkungan
adalah seluruh alam yang mencakup semua yang terdapat didalamnya seperti sumber
daya alam, flora dan fauna, yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Hal ini
menyadarkan para arsitek untuk mulai memikirkan perancangan dan perencanaan
yang ramah lingkungan, hemat sumber daya dan energi, dan memiliki keseimbangan
dan keterikatan dengan lingkungan sekitarnya.
Selain itu
arsitek juga dapat memperkenalkan kepada masyarakat dan memberikan informasi
dan cara dalam membangun dengan berwawasan lingkungan.
1. Aspek
Iklim
Jika di
lihat dari iklimnya, termasuk iklim apakah di daerah kita?
Di
Indonesia seperti yang kita ketahui beriklim tropis,memiliki curah hujan yang
tinggi.
Penerapannya
ke dalam bangunan: Pada iklim setempat, Perhatikan penggunaan tumbuhan dan air
sebagai pengatur iklim, Orientasi terhadap sinar matahari dan angin Penyesuain
pada perubahan suhu siang-malam.
Dinding,
atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin
dan hujan.
2. Aspek
Sumber Daya dan Energi
Intensitas
energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat
pembangunan harus seminal mungkin. Subsitusi sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui Meminimalisasi penggunaan energi untuk alat pendingin Menghemat
sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Optimalisasi penggunaan sumber
energi yang tidak dapat diperbaharui saha memajukan penggunaan energi
alternatif Penggunaan energi surya.
3. Aspek
Peredaran Udara
Bangunan
dapat di atur bukaan-bukaannya. Agar mendapatkan udara yang cukup. Dinding
suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap
panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di
dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa
menghemat banyak energi.
Eko,berasal dari kata
ekologi yang artinya adalah lingkungan alam, sedangkan Arsitektur adalah, suatu
bentuk atau masa, atau juga tata ruang yang terencana secara fungsional yang
direncanakan oleh arsitek serta disiplin ilmu lain yang terlibat di dalamnya,
Arsitektur ekologi
adalah arsitektur yang didesain berdasarkan lingkungan sekitar karena
memiliki wawasan lingkungan dan menerapkan potensi alam dengan
semaksimal mungkin .
KONSEP ARSITEKTUR
BERWAWASAN ALAM
Eko-arsitektur
desain merupakan desain yang dekat dengan alam. Desain ini mengaplikasikan
unsur-unsur alam ke dalam suatu ruang, seperti air, tanaman, bahkan batu.
Dengan demikian, orang yang berada di dalam ruang tersebut merasa dekat dengan
alam sehingga lebih terasa segar dan relax, terutama bagi orang-orang yang
bekerja di perkotaan yang sibuk dengan tingkat stress yang tinggi.
Desain ini menghadirkan
suasana alam baik dengan menggunakan material alami seperti kayu atau batu alam,
menggunakan warna-warna alam sebagai finishing ataupun dengan menggunakan
gambar pemandangan alam.
Bangunan hemat energi menurut Ir. Jimmy Priatman, M.Arch. IAI
adalah bangunan yang dirancang dengan konsep arsitektur yang didasarkan pada
sebuah pemikiran untuk meminimalkan energi listrik, tanpa merubah dan membatasi
fungsi dan kenyamanan bangunan serta produktivitas penghuninya.
Dalam definisi lain secara umum dinyatakan bahwa bangunan hemat
energi yaitu bangunan yang tidak banyak memakai energi dari bumi serta tidak
membuat polusi yang mencemarkan lingkungan sekitar. Dengan kondisi bumi yang
mengalami pemanasan global (global
warming) saat ini membuat bangunan hemat energi ini sangat berguna
untuk mengurangi efek yang lebih besar dari global warming tersebut.
Dari kedua definisi tadi maka bisa didapatkan sebuah konsep
utama dari bangunan hemat energi (green
building) yakni meminimalkan sumber daya alam serta tidak merusak
lingkungan.
Prinsip Dasar Bangunan Hemat Energi
Untuk menjadikan bangunan berstatus atau memiliki kriteria green
building (bangunan hemat energi) maka ada beberapa prinsip yang harus
dipenuhi. Meski tidak bersifat baku dan mengikat, karena bisa disesuaikan
dengan kebutuhan, tapi panduan atau kriteria-kriteria ini akan membantu kita
dalam menetapkan ciri bangunan hemat energi. Prinsip dasar banguanan hemat
energi (green building) tersebut yaitu :
- Hemat energi. Sesuai dengan namanya maka bangunan hemat energi akan mengusung konsep hemat energi yaitu sebisa mungkin dapat meminimalkan penggunaan energi listik. Sebagai solusinya maka bangunan hemat energi ini bisa menggunakan energi alternatif dari alam.
- Concern terhadap kondisi iklim. Maksudnya adalah bangunan hemat enegri ini harus memiliki desain yang didasarkan pada iklim setempat sehingga ramah lingkungan serta hemat sumber energi.
- Minimizing new resources, yaitu desain bangunan yang menggunakan material yang tidak merugikan ekosistem dan sumber daya alam serta memaksimalkan sumber daya alam baru yang tidak cepat habis hingga masa depan.
- Respect for site dimana bangunan yang ada tidak memiliki efek negatif bagi kesehatan penghuninya serta tidak merusak lingkungan sekitar dengan tidak mengubah tapak aslinya.
- Respect for user yakni membuat nyaman penghuninya karena bangunan yang memenuhi semua kebutuhan dari penghuni yang tinggal di bangunan tersebut.
Manfaat Bangunan Hemat Energi
Tidak hanya untuk mencegah kerusakan bumi lebih parah serta
mengurangi efek pemanasan global (global warming), bangunan hemat energi
ini juga punya mempunyai beberapa manfaat lain seperti :
- Menghemat biaya pengeluaran untuk listrik. Ini dikarenakan bangunan hemat energi ini menggunakan energi alam di sekitar bangunan.
- Menyehatkan penghuni, karena udara, air dan tanah disekitar bangunan yang terhindar dari polusi atau pencemaran.
- Menciptakan kenyamanan bagi penghuninya, karena bangunan hemat energi tidak menggunakan bahan-bahan (material) ramah lingkungan.
- Ketika penghuninya sudah nyaman dan sehat selalu maka bangunan hemat energi ini akan menghadirkan produktivitas pada setiap pekerjaan atau aktivitas yang dikerjakan di dalamnya.
Contoh Bangunan Hemat Energi di
Indonesia
Meski dibilang terlambat dalam
mengaplikasikan bangunan hemat energi dibanding negara luar negeri, tapi saat
ini Indonesia sudah memiliki beberapa bangunan yang disebut green building
tersebut. Beberapa contoh bangunan hemat energi di Indonesia adalah :
• Gedung Publik II Bio Farma. Dengan memanfaatkan sinar
matahari lewat penggunaan solar cell dan lampu LED, Gedung Publik II Bio Farma
ini mampu menghemat pemakaian listrik secara drastis. Didukung juga dengan
system cross ventilation (dinding terbuka), maka gedung ini mampu menghemat
penggunaan listrik hingga 40 persen.
Gedung Energetic Material Centre (EMC). Gedung yang merupakan kantor manajemen pusat (Kampus) PT. Dahana (Persero) ini juga mengusung konsep hemat energi. Konsep go-green yang ada pada gedung yang berada di Subang, jawa Barat ini sendiri bisa terlihat dari aplikasinya pada Land Efficient, Energy Efficient, Water local & environmental friendly material, dan healthy indoor air.
SUMBER:
arsitektur-indonesia.com
prezi.com
interiorudayana14.wordpress.com