Senin, 22 Oktober 2018


 

NAMA                 :MUHAMMAD AKBAR TAJUDDIN
KELAS                :2TB05
NPM                    :23317852
DOSEN               :WESTI ANNITA SARI
MATA KULIAH :ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN#


PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Pengertian Arsitektur Lingkungan secara umum:

Arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan dengan perencanaan tata kota, landscape planning, urban design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik sumber daya alam, yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan. Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan arsitektur hijau (green architectur) karena sama – sama berhubungan dengan  sumber daya alam.

KONSEP ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN 
 Arsitektur berwawasan lingkungan merupakan pembangunan berwawasan lingkungan yang memanfaatkan segala potensi yang ada di sekitar lingkungan tersebut, namun masih dalam batasan yang juga memerhatikan lingkungan sekitar agar tidak rusak dan tetap terjaga keseimbangannya.
Arsitektur berwawasan lingkungan didasari karena mulainy rusak ekosistem yang ada di bumi sebagai akibat berbagai pambangunan yang tidak memerhatikan lingkungan alam dan sekitarnya. Sebagai akibat inilah muncul global warming, banjir, dan masih banyak lagi.
CARA MEMBANGUN HEMAT ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN
· Orientasi bangunan yang harus diperhatikan, arah wajah bangunan yang mengarah ke Timur-Barat, Selatan-Utara, agar mendapatkan cahaya matahari yang tepat serta sirkulasi yang baik.
· Menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
· Meminimalkan penggunaan sumber daya tak terbaharui, dan beralih ke penggunaan sumber daya terbaharaui.
· Dengan menggunakan pengolahan limbah-limbah dan dapat dimanfaatkan. Menggunakan sistem daur ulang.

ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN

PENGERTIAN LINGKUNGAN
Lngkungan adalah seluruh alam yang mencakup semua yang terdapat didalamnya seperti sumber daya alam, flora dan fauna, yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Hal ini menyadarkan para arsitek untuk mulai memikirkan perancangan dan perencanaan yang ramah lingkungan, hemat sumber daya dan energi, dan memiliki keseimbangan dan keterikatan dengan lingkungan sekitarnya.
Selain itu arsitek juga dapat memperkenalkan kepada masyarakat dan memberikan informasi dan cara dalam membangun dengan berwawasan lingkungan.
1. Aspek Iklim
Jika di lihat dari iklimnya, termasuk iklim apakah di daerah kita?
Di Indonesia seperti yang kita ketahui beriklim tropis,memiliki curah hujan yang tinggi.
Penerapannya ke dalam bangunan: Pada iklim setempat, Perhatikan penggunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim, Orientasi terhadap sinar matahari dan angin Penyesuain pada perubahan suhu siang-malam.
Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan.
2. Aspek Sumber Daya dan Energi
Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminal mungkin. Subsitusi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Meminimalisasi penggunaan energi untuk alat pendingin Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Optimalisasi penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui saha memajukan penggunaan energi alternatif Penggunaan energi surya.
3. Aspek Peredaran Udara
Bangunan dapat di atur bukaan-bukaannya. Agar mendapatkan udara yang cukup. Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi.
Eko,berasal dari kata ekologi yang artinya adalah lingkungan alam, sedangkan Arsitektur adalah, suatu bentuk atau masa, atau juga tata ruang yang terencana secara fungsional yang direncanakan oleh arsitek serta disiplin ilmu lain yang terlibat di dalamnya,
 Arsitektur ekologi adalah arsitektur yang didesain berdasarkan lingkungan sekitar karena  memiliki  wawasan lingkungan  dan menerapkan potensi alam dengan semaksimal mungkin .


KONSEP ARSITEKTUR BERWAWASAN ALAM
Eko-arsitektur desain merupakan desain yang dekat dengan alam. Desain ini mengaplikasikan unsur-unsur alam ke dalam suatu ruang, seperti air, tanaman, bahkan batu. Dengan demikian, orang yang berada di dalam ruang tersebut merasa dekat dengan alam sehingga lebih terasa segar dan relax, terutama bagi orang-orang yang bekerja di perkotaan yang sibuk dengan tingkat stress yang tinggi.
Desain ini menghadirkan suasana alam baik dengan menggunakan material alami seperti kayu atau batu alam, menggunakan warna-warna alam sebagai finishing ataupun dengan menggunakan gambar pemandangan alam.
 


 BANGUNAN HEMAT ENERGI

Bangunan hemat energi menurut Ir. Jimmy Priatman, M.Arch. IAI adalah bangunan yang dirancang dengan konsep arsitektur yang didasarkan pada sebuah pemikiran untuk meminimalkan energi listrik, tanpa merubah dan membatasi fungsi dan kenyamanan bangunan serta produktivitas penghuninya.
Dalam definisi lain secara umum dinyatakan bahwa bangunan hemat energi yaitu bangunan yang tidak banyak memakai energi dari bumi serta tidak membuat polusi yang mencemarkan lingkungan sekitar. Dengan kondisi bumi yang mengalami pemanasan global (global warming) saat ini membuat bangunan hemat energi ini sangat berguna untuk mengurangi efek yang lebih besar dari global warming tersebut.
Dari kedua definisi tadi maka bisa didapatkan sebuah konsep utama dari bangunan hemat energi (green building) yakni meminimalkan sumber daya alam serta tidak merusak lingkungan.

Prinsip Dasar Bangunan Hemat Energi
Untuk menjadikan bangunan berstatus atau memiliki kriteria green building (bangunan hemat energi) maka ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi. Meski tidak bersifat baku dan mengikat, karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan, tapi panduan atau kriteria-kriteria ini akan membantu kita dalam menetapkan ciri bangunan hemat energi. Prinsip dasar banguanan hemat energi (green building) tersebut yaitu :
  • Hemat energi. Sesuai dengan namanya maka bangunan hemat energi akan mengusung konsep hemat energi yaitu sebisa mungkin dapat meminimalkan penggunaan energi listik. Sebagai solusinya maka bangunan hemat energi ini bisa menggunakan energi alternatif dari alam.
  • Concern terhadap kondisi iklim. Maksudnya adalah bangunan hemat enegri ini harus memiliki desain yang didasarkan pada iklim setempat sehingga ramah lingkungan serta hemat sumber energi.
  • Minimizing new resources, yaitu desain bangunan yang menggunakan material yang tidak merugikan ekosistem dan sumber daya alam serta memaksimalkan sumber daya alam baru yang tidak cepat habis hingga masa depan.
  • Respect for site dimana bangunan yang ada tidak memiliki efek negatif bagi kesehatan penghuninya serta tidak merusak lingkungan sekitar dengan tidak mengubah tapak aslinya.
  • Respect for user yakni membuat nyaman penghuninya karena bangunan yang memenuhi semua kebutuhan dari penghuni yang tinggal di bangunan tersebut.

Manfaat Bangunan Hemat Energi
Tidak hanya untuk mencegah kerusakan bumi lebih parah serta mengurangi efek pemanasan global (global warming), bangunan hemat energi ini juga punya mempunyai beberapa manfaat lain seperti :
  • Menghemat biaya pengeluaran untuk listrik. Ini dikarenakan bangunan hemat energi ini menggunakan energi alam di sekitar bangunan.
  • Menyehatkan penghuni, karena udara, air dan tanah disekitar bangunan yang terhindar dari polusi atau pencemaran.
  • Menciptakan kenyamanan bagi penghuninya, karena bangunan hemat energi tidak menggunakan bahan-bahan (material) ramah lingkungan.
  • Ketika penghuninya sudah nyaman dan sehat selalu maka bangunan hemat energi ini akan menghadirkan produktivitas pada setiap pekerjaan atau aktivitas yang dikerjakan di dalamnya.
Contoh Bangunan Hemat Energi di Indonesia
 
Meski dibilang terlambat dalam mengaplikasikan bangunan hemat energi dibanding negara luar negeri, tapi saat ini Indonesia sudah memiliki beberapa bangunan yang disebut green building tersebut. Beberapa contoh bangunan hemat energi di Indonesia adalah :
    Gedung Publik II Bio Farma. Dengan memanfaatkan sinar matahari lewat penggunaan solar cell dan lampu LED, Gedung Publik II Bio Farma ini mampu menghemat pemakaian listrik secara drastis. Didukung juga dengan system cross ventilation (dinding terbuka), maka gedung ini mampu menghemat penggunaan listrik hingga 40 persen.

Gedung Energetic Material Centre (EMC). Gedung yang merupakan kantor manajemen pusat (Kampus) PT. Dahana (Persero) ini juga mengusung konsep hemat energi. Konsep go-green yang ada pada gedung yang berada di Subang, jawa Barat ini sendiri bisa terlihat dari aplikasinya pada Land Efficient, Energy Efficient, Water local & environmental friendly material, dan healthy indoor air.


SUMBER:
arsitektur-indonesia.com
prezi.com
interiorudayana14.wordpress.com 

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL