ZORO
Sebelum bergabung dengan kru topi jerami, Roronoa Zoro sebetulnya
tidak menyukai bajak laut. Ia juga memiliki reputasi sebagai pemburu
bajak laut hebat dan telah dikenal dimana-mana. Ia memiliki semacam aura
menakutkan yang sanggup membuat gentar orang lain.
Scratchmen Apoo
menjulukinya nekat sama seperti kaptennya yang tidak bisa diatur-atur
siapapun. Walau tidak sepenuhnya benar, namun begitulah reputasi Zoro di
mata orang luar.
Setidaknya sepanjang cerita berjalan beberapa orang akan shock atau menjadi serius saat mendengar namanya. Selama Cerita Kapten
Morgan, penduduk kota menjadi shock saat nama Zoro disebutkan. Berapa orang seperti
Yosaku,
Johny,
Cabaji,
Tashigi,
Daz Bones,
Zambai dari
Keluarga Franky, Scratchmen Apoo hingga
Capone Bege mengenal namanya walau belum pernah bertemu secara langsung dengannya. Bahkan seorang laksamana
Kizaru langsung mengincarnya saat
kru topi jerami di serang di Kepulauan Sabaody sambil terus menyebut namanya. Ia juga pernah ditawari untuk bergabung menjadi agen
Baroque Works
karena reputasinya walau ia kemudian menolak.
Zoro memiliki pembawaan yang tegas dan serius, namun kadang kala ia bisa
juga menjadi humoris dengan gaya lucu yang konyol. Ia juga bisa sangat
mengintimidasi dengan hanya menggertak untuk menakuti lawannya. Walau
demikian, Zoro sebetulnya memiliki hati yang baik, dimana ia bersedia
mengambil resiko kematian demi seorang gadis kecil yang baru ditemuinya.
Saat melawan orang-orang yang tak bersalah, ia mencoba menahan diri
dengan menggunakan sisi pedang yang tumpul agar tidak memberikan luka
serius kepada mereka.
Zoro memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan objektif dalam menilai. Ia
akan menjadi orang pertama yang mendukung keputusan Luffy. Ia
menyatakan bahwa keputusan seorang kapten adalah mutlak dan setiap
anggota kru harus mematuhinya tanpa pertanyaan. Namun ia dapat menjadi
objektif dalam menilai situasi tertentu dan memberikan pendapatnya dari
sudut pandang yang logis, seperti pengkhianatan
Robin dan juga saat
Luffy dan lainnya ingin membawa
Usopp
kembali. Ia juga memiliki tekad yang kuat dalam mencapai keinginannya,
yang berpengaruh dalam setiap pertarungannya dimana ia pantang menyerah
meski telah terluka parah. Namun ia dapat menerima kekalahan jika merasa
hal itu tidak terelakkan.
Sepanjang cerita
One Piece
berjalan, ditunjukkan kalau Zoro mempunyai kebiasaan mudah tersesat
atau kehilangan arah jika berjalan sendirian. Kebiasaan ini benar-benar
mendasar, seperti saat di Enies Lobby,
Nami
menunjuk ke depan dan mengatakan kepada semua orang untuk pergi dengan
cara ini, tapi Zoro masih berjalan ke arah yang salah. Ia tidak
menyadari kekurangannya ini. Setiap kali tersesat, ia menyalahkan orang
lain sambil bergumam "yang lain tersesat lagi". Selain itu, kemampuan
Zoro dalam pertarungan seringkali dikagumi dan dibilang "keren" oleh
karakter lain. Akibatnya ia menjadi idola banyak orang terutama dari kru
topi jerami sendiri seperti; Usopp,
Chopper dan
Brook.
Ia juga sulit diatur-atur seperti melepas perbannya karena merasa
risih, hanya untuk dimarahi Chopper kemudian.
Zoro sangat bangga dengan reputasi yang telah ia bangun sejak lama,
sejak masih menjadi pemburu bajak laut yang terkenal atau saat menerima
bounty pertamanya sebagai bajak laut. Kebanggaannya bertambah seiring
dengan kenaikan nilai bounty yang diterimanya, terlebih karena nilai
bounty nya lebih tinggi dari yang dimiliki Sanji. Kebanggaan dirinya
begitu tinggi hingga menurun ke egonya sampai-sampai ia mengaku tidak
percaya kepada tuhan saat di Skypiea meski tidak bermasalah jika orang
lain meyakininya. Namun sifat keras kepalanya ini sedikit berubah
seiring perjalanan mereka. Zoro bersedia menyerahkan mimpinya demi
mewujudkan ambisi Luffy saat menyerahkan hidupnya kepada
Bartholomew Kuma
agar melepas Luffy. Ia juga bersedia merendahkan harga dirinya saat
meminta Mihawk untuk melatihnya agar dapat lebih berguna bagi Luffy.
Saat mereka sedang berlayar, Zoro biasa menghabiskan waktu dengan
berlatih fisik atau jika tidak ia sering tidur tanpa mengenal waktu. Ia
sangat menyukai minuman beralkohol, sama seperti Luffy yang menyukai
daging atau Nami yang menggilai uang. Saat dihadapkan pada suatu
masalah, ia terbiasa menyelesaikannya dengan metode yang sederhana,
seperti saat terborgol bersama Usopp, ia menyarankan untuk memotong
salah satu tangan mereka dimana Usopp berteriak meminta pengacara dan
juga saat menyiasati kemampuan Mr. 2 di Alabasta, ia menyarankan membuat
tanda X (yang awalnya ditertawakan Sanji) untuk mengenali mereka.
Saat ia mulai berniat serius untuk bertarung, ia biasa mengikatkan
bandananya dikepala. Zoro memiliki semacam kesenangan dalam bertarung,
yang membuat ia bergairah untuk hidup. Scratchmen Apoo menyebutkan kalau
Zoro memiliki insting pembunuh yang menakutkan, mengakui bahwa Zoro
adalah "binatang buas sebenarnya". Memang terlihat dalam kebanyakan
pertarungannya, ekspresi Zoro sudah cukup untuk menakuti mereka. Ia juga
sering menyeringai kesenangan saat menemukan lawan yang sangat
terampil, yang membuat takut baik musuh maupun rekan-rekannya sendiri.
Bahkan dalam kesehariannya, ia sering menampilkan senyum mengerikan yang
memberikan kesan bahwa ia seperti monster.
Dalam beberapa kesempatan, Zoro menunjukkan kalau ia percaya kepada
nasib dan takdir, membuatnya sepintas sangat mirip dengan anggota kru
Bajak Laut Blackbeard.
Saat kru topi jerami mendapat kesulitan memilih seseorang diantara
mereka untuk melaksanakan tugas tertentu, ia menyarankan solusi dengan
cara pengundian. Salah satu contoh paling nyata adalah saat ia menguji
katana Sandai Kitetsu untuk melihat peruntungannya. Saat masih menjadi
pemburu bajak laut, ia menyatakan kalau itu adalah perputaran nasib yang
menginginkannya begitu. Besar kemungkinan kesediaannya bergabung dengan
Luffy karena merasa nasib mempertemukan mereka. Kemudian setelah
timeskip, saat ia menghancurkan sebuah kapal bajak laut, ia menyalahkan
nasib karena ia tertidur disana, sambil memberitahu mereka kalau nasib
sepertinya belum mengijinkan mereka berpetualang ke Dunia Baru.
Hubungan
Nakama
Sama seperti Luffy, Zoro siap untuk melindungi dan menyelamatkan
semua rekan-rekannya dari bahaya meski resikonya adalah nyawanya
sendiri. Misalnya di Skypiea saat
Going Merry
diseret paksa, ia menyuruh yang lainnya untuk meninggalkan kapal
sementara ia tetap di kapal sendirian untuk melindunginya. Selain itu,
ia pernah bersedia menukarkan hidupnya kepada Bartholomew Kuma agar ia
melepas Luffy dan memukul pingsan Sanji ketika mencoba hal yang serupa.
Ia juga pernah mencoba memotong kakinya agar dapat menyelamatkan Nami
dan
Vivi
dari perangkap lilin di Little Garden. Saat melawan Daz Bones, ia malah
memikirkan keselamatan rekan-rekannya walau ia sendiri sedang terluka
parah.
Zoro sangat mempercayai Luffy sepenuhnya dan selalu mengikuti setiap
keputusan yang dibuat apapun konsekuensinya. Ia menyatakan kalau
keputusan seorang kapten adalah mutlak dan setiap anggota kru harus
mematuhinya tanpa pertanyaan. Pada saat baru bergabung, ia pernah
menyatakan bahwa ia sendiri yang akan menyingkirkan Luffy jika Luffy
nantinya menghalang-halangi impiannya sebagai pendekar pedang nomor
satu. Namun prinsipnya ini kemudian berubah saat ia tanpa ragu membuang
impiannya demi mewujudkan ambisi Luffy sebagai raja bajak laut, saat
menyerahkan hidupnya kepada Kuma di Thriller Bark. Ia juga mampu menahan
malu dan membuang egonya saat memohon kepada Mihawk untuk melatihnya
agar menjadi lebih kuat untuk kaptennya, Luffy. Zoro (termasuk Sanji)
termasuk yang tidak khawatir kepada Luffy dan sering mengatakan kepada
yang lain agar percaya kepada kapten mereka saat ia bertarung.
Zoro termasuk lemah jika sudah menghadapi Nami. Karena sifat lugunya, ia
sering diakali Nami terutama dalam hal keuangan tanpa bisa ia menolak.
Walau kadang menggerutu karena sering disuruh-suruh, namun ia tetap
peduli pada keselamatannya dan berani mempertaruhkan nyawa untuk
melindunginya dari bahaya. Ia juga percaya kepada insting tajam Nami,
seperti mau mendengarkan pengamatan Nami saat mereka sedang berpesta di
Whiskey Peak, walau ia dalam keadaan setengah sadar.
Zoro ditampilkan selalu terlihat bersaing dengan Sanji dan sering
terlibat pertengkaran konyol di waktu yang tidak tepat. Hal ini mungkin
karena ego semata, seperti jarang mengakui kualitas masakan Sanji dan
jika pun ya hanya berbasa-basi dengan mengatakan "oke". Meski sering
bersaing dan terlibat pertengkaran konyol, mereka berdua sebetulnya
sangat dekat seperti bersaudara dan saling menjaga satu sama lain walau
tak mengakuinya. Persaingan ini akan berlanjut ke dalam medan
pertempuran, dimana mereka saling bersaing untuk menjadi yang terbaik
tentang jumlah musuh yang dikalahkan. Selama Cerita Little Garden, Zoro
dan Sanji terlibat permainan adu tantangan berburu daging dinosaurus
seperti yang dilakukan raksasa
Dorry dan
Brogy
sejak 100 tahun yang lalu. Mereka berdua memiliki kesamaan saling
memanggil satu sama lainnya dengan nama ejekan, seperti Zoro yang
memanggil Sanji dengan "koki tolol" atau Sanji yang selalu memanggil
Zoro dengan "marimo/kepala lumut" ataupun "samurai brengsek". Dua tahun
kemudian Zoro memanggil Sanji dengan "nomor 7" mengacu pada urutan
kedatangan mereka di Kepulauan Sabaody dan menganggap dirinya sebagai
"nomor1" yang sering membuat Sanji kesal.
Usopp dan Chopper sangat mengagumi kekuatan Zoro. Mereka menganggapnya
sebagai juru pelindung saat dihadapkan pada situasi yang tidak aman. Ia
juga memiliki hubungan yang dekat dengan Chopper, menganggapnya sebagai
anggota kru termuda yang butuh bimbingan saat ia merasa takut atau
bimbang dalam bersikap. Zoro banyak mengajarkan prinsip bajak laut
kepada Chopper saat ia baru bergabung di Cerita Alabasta. Zoro juga
menjadi yang pertama menolongnya jika Chopper tercebur ke dalam air.
Namun yang paling tampak adalah saat di Skypiea dimana ia yang sedang
terluka parah, menjadi marah besar kepada Ohm dan ingin membalas dendam
meski sebetulnya sikap seperti itu bukanlah kebiasaannya.
Saat Nico Robin baru bergabung, ia menjadi satu-satunya yang tidak
percaya kepadanya. Namun dikemudian hari, ia menunjukkan kesediaan untuk
melindunginya dari bahaya, seperti menangkapnya saat diserang
Enel atau menjadi yang pertama melompat saat diancam
Aokiji. Selama bertempur di Enies Lobby, Ia menjadi gelap mata saat
Kaku
menghina Robin. Setelah kejadian di Enies Lobby, mereka berdua menjadi
rukun satu sama lain. Diantara seluruh kru, Zoro dan Robin adalah yang
karakter paling tenang dan serius dalam situasi apapun. Robin juga
menjadi satu-satunya anggota kru yang tidak pernah membuat Zoro marah
karena kepribadian mereka yang serupa.
Zoro juga bisa bergaul dengan
Franky,
meski kadang menjadi jengkel melihat kebiasaan Franky yang cengeng.
Sementara itu saat Brook bergabung, mereka berdua mengembangkan sikap
saling menghormati sebagai sesama pendekar pedang. Walau begitu, kadang
mereka semua sering terlibat kelucuan yang konyol.
Teman
Kuina
Kuina
adalah gadis remaja teman masa kecil Zoro sekaligus saingan beratnya.
Mereka memiliki impian yang sama untuk menjadi pendekar pedang terhebat
di dunia. Zoro tak pernah berhasil mengalahkan Kuina (kalah dalam 2.001
pertandingan terus menerus) dan bercita-cita untuk menyamai keahliannya.
Setelah pertandingan ke 2.001, Kuina mengungkapkan kenyataan pahit
bahwa dia tak akan bisa mencapai impiannya karena dia adalah seorang
wanita. Ia percaya pada saat ia tumbuh dewasa, tubuhnya akan menjadi
melemah dan ia akan dikalahkan Zoro pada saat itu.
Zoro menjadi berang mendengar pernyataan itu dan berjanji kalau suatu
saat nanti, salah satu dari mereka akan menjadi yang terhebat di dunia.
Kuina meninggal tak lama setelah itu karena suatu kecelakaan. Zoro terus
memegang janjinya pada Kuina. Ia kemudian meminta katana milik Kuina
sebuah "Meitou: Wadou Ichimonji" kepada ayahnya, dan terus membawanya
hingga saat ini.
Koshiro
Koshiro
adalah ayah kandung Kuina sekaligus guru yang mengajarkan Zoro keahlian
berpedang sejak ia masih kecil. Zoro belajar di perguruannya sampai ia
menjelang dewasa. Setelah kematian Kuina, Koshiro berkenan memberikan
katana warisan keluarganya "Meitou: Wadou Ichimonji" kepada Zoro melihat
tekad keras yang dimilikinya. Koshiro menyatakan ia tak peduli Zoro
menjadi apapun selama menganggap katana sebagai ha
Yosaku dan Johny
Sebelum menjadi bajak laut, Zoro berkelana menjadi pemburu hadiah
bersama Yosaku dan Johny. Yosaku dan Johny sangat mengagumi kemampuan
Zoro dan memanggilnya sebagai "Aniki" (kakak). Setelah bergabung dengan
kru topi jerami, Zoro bertemu kembali dengan mereka dan mereka berdua
turut membantu kru topi jerami ke Kepulauan Konomi.
Coby
Zoro bertemu Coby saat ia bersama Luffy mencoba membebaskannya dari
upaya penahanan kapten Morgan. Awalnya Coby takut dengan reputasi
menakutkan Zoro, tapi setelah bertemu langsung Coby mulai mengaguminya.
Zoro dan Luffy turut senang saat bertemu lagi dengan Coby di Water 7.
Ippon-Matsu
Pada awalnya,
Ippon-Matsu
mencoba mengakali Zoro untuk menjual katana Wadou Ichimonji miliknya
dengan harga murah. Namun ia berbalik menghormati Zoro setelah melihat
aksinya saat menguji katana "Sandai Kitetsu". Saking senangnya, ia lalu
mengambil katana terbaik yang dimilikinya "Yubashiri" untuk diberikan
secara gratis kepada Zoro. Saat Zoro mendapatkan poster buronan, ia
menempel gambar Zoro di dinding tokonya sebagai tanda kekaguman.
Nefertari Vivi
Ia bergaul baik dengan
Vivi.
Ia bahkan nekat mencoba memotong kakinya saat berusaha menyelamatkan
Vivi dan Nami dari perangkap lilin di Little Garden. Vivi sering
memanggilnya dengan nama "Mr. Bushido". Saat ia dan kru topi jerami
berpisah dengan Vivi, ia turut mengangkat tangannya tanda persahabatan.
Perona
Mereka menjadi teman dekat saat bersama-sama dikirim Kuma ke Pulau Kuraigana.
Perona
turut mengurus dan merawat luka-lukanya selama Zoro dilatih oleh
Mihawk. Perona juga yang mengantar kepergian Zoro ke kepulauan Sabaody
dua tahun kemudian.
Musuh
Zoro tidak mempercayai orang lain selain Luffy dan tidak pernah
berniat menjalin persahabatan dengan siapapun. Zoro selalu bersikap
kalau orang yang berani menghalangi jalannya adalah musuh. Oleh karena
itu, ia sering membuat musuh lebih banyak dari anggota Bajak Laut Topi
Jerami manapun.
Pemerintah Dunia
Bersama Bajak Laut Topi Jerami, mereka dipandang sebagai ancaman yang
serius bagi Pemerintah Dunia setelah insiden di Enies Lobby. Apalagi
ditambah dengan serangan mereka kepada para Tenryubito di Tempat
Pelelangan Budak di Kepulauan Sabaody.
Angkatan Laut
Awalnya ia dianggap membantu pihak
Angkatan Laut
dengan menjadi pemburu bajak laut. Namun setelah memutuskan menjadi
bajak laut, ia menjadi buronan yang dicari Angkatan Laut dengan bounty
sebesar
320.000.000.
Tashigi
Ia bertemu
Tashigi
saat di Loguetown. Pada awalnya, Tashigi tidak mengenalinya sebagai
bajak laut dan membantunya mencari katana baru. Setelah merasa ditipu
Zoro, Tashigi marah dan menghadang kru topi jerami yang hendak melarikan
diri. Zoro kemudian mengalahkannya, namun menolak untuk melawan lagi
karena wajah Tashigi yang mirip dengan wajah Kuina. Mendengar jawaban
seperti itu, Tashigi marah besar dan bersumpah untuk terus mencari Zoro.
Dracule Mihawk
Impian dalam hidup Roronoa Zoro adalah untuk dapat bertemu Dracule
Mihawk dan mengalahkannya. Ia berkesempatan bertemu dengan Mihawk dan
bertarung dengannya di Baratie, namun dikalahkan dengan mudah. Mihawk
menjadi respek kepadanya dan membiarkan ia untuk terus hidup dan
menunggu bertarung dengannya sampai ia bertambah kuat.
Ia bertemu lagi dengan Mihawk saat dikirim Kuma ke Pulau Kuraigana. Ia
kemudian rela menyingkirkan harga dirinya saat meminta Mihawk untuk
melatihnya agar menjadi kuat bagi Luffy. Mihawk lalu bersedia melatihnya
dalam waktu dua tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar